
Raksasa teknologi GoTo pada hari Jumat mengumumkan rencana untuk memberhentikan 12 persen karyawan. Yang mempengaruhi sekitar 1.300 orang dalam upaya perusahaan untuk meningkatkan efisiensi dan mencapai kemandirian finansial lebih cepat.
GoTo, penggabungan Gojek dan pasar online Tokopedia, mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tantangan makroekonomi global saat ini berdampak signifikan terhadap bisnis di seluruh dunia, dan GoTo “seperti banyak perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi dan memastikan kesiapan untuk menghadapi masa depan. tantangan”.

CEO GoTo Group Andre Soelistyo mengumumkan rencana tersebut saat rapat town hall di Jakarta.
Perusahaan akan fokus pada bisnis intinya termasuk e-commerce dan teknologi keuangan di mana GoTo memberhentikan telah mempertahankan pertumbuhan yang konsisten.
Hingga kuartal kedua tahun ini, langkah efisiensi GoTo menghemat perusahaan sekitar Rp 800 miliar, katanya.
“Namun, untuk melangkah lebih jauh di bawah kondisi ekonomi global yang semakin menantang. GoTo harus fokus pada area yang dapat dikendalikannya. Termasuk keputusan sulit untuk mengurangi tenaga kerja sebanyak 1.300 karyawan atau sekitar 12 persen dari keseluruhan karyawan tetap GoTo,” katanya.
GoTo memberhentikan Karyawan
Ia menambahkan bahwa keputusan itu “tak terhindarkan” untuk memungkinkan GoTo tetap gesit dan mempertahankan pertumbuhan demi kepentingan jutaan pelanggan, mitra pengemudi, dan pedagang online.
Karyawan yang terkena dampak akan segera diberi tahu dan perusahaan berkomitmen untuk memberikan “dukungan komprehensif” dalam masa transisi, menurut pernyataan pers.
Mereka akan menerima paket kompensasi sesuai dengan hukum negara tempat GoTo memberhentikan beroperasi.
GoTo juga berjanji akan membantu mereka mendapatkan pekerjaan baru.
“Keputusan tersebut tidak akan memengaruhi layanan GoTo kepada pelanggan kami dan komitmen perusahaan terhadap mitra pengemudi dan pedagang,” katanya.
GoTo, penggabungan Gojek dan pasar online Tokopedia. Mengatakan dalam sebuah pernyataan bahwa tantangan makroekonomi global. Saat ini berdampak signifikan terhadap bisnis di seluruh dunia, dan GoTo. “Seperti banyak perusahaan besar lainnya, perlu beradaptasi dan memastikan kesiapan untuk menghadapi masa depan. tantangan”.
CEO GoTo Group Andre Soelistyo mengumumkan rencana tersebut saat rapat town hall di Jakarta.