
Indonesia, Raksasa teknologi China Huawei Dorong Digitalisasi siap membantu pemerintah Indonesia. Mengembangkan infrastruktur teknologi informasi dan komunikasi di seluruh kepulauan yang luas dan mencapai target. Nilai ekonomi digital sebesar $146 miliar pada tahun 2025, kata eksekutifnya pada hari Kamis.
Huawei selama lebih dari dua dekade telah menjadi mitra utama pemerintah Indonesia dalam membangun konektivitas di negara. Yang terdiri dari lebih dari 17.000 pulau dan perusahaan mengatakan mereka datang ke sini untuk tinggal.
“Huawei Indonesia akan mendukung pengembangan solusi TIK, memperkuat kolaborasi antara industri, pemerintah. Dan memberikan manfaat yang lebih baik sehingga Indonesia dapat memainkan peran lebih besar dalam ekonomi digital global.” Ujar Jacky Chen, chief executive officer perusahaan di Indonesia. saat acara di Institut Teknologi Del di Sumatera Utara.
Selain itu Huawei sebelumnya telah menjanjikan investasi $300 juta dalam lima tahun ke depan untuk meningkatkan infrastruktur cloud-nya di Indonesia.
Selain ekosistem digital, kehadiran Huawei di Indonesia juga berupaya membantu memperkuat profil keamanan siber Tanah Air. Dalam menghadapi tantangan global baru dan risiko keamanan, ujarnya.
“Hal ini membutuhkan kolaborasi yang terkoordinasi dan erat, serta berbagi informasi antar pemangku kepentingan berdasarkan standar umum. Terutama dalam hal tata kelola, kemampuan teknis, dan sertifikasi. Keseriusan kami dalam membantu seluruh sektor di Indonesia sejalan dengan komitmen ‘I DO’ untuk Indonesia,” ujar Jacky.
Kepala Badan Siber dan Sandi Negara (BSSN) Hinsa Siburian berterima kasih kepada Huawei Dorong Digitalisasi. Karena telah mendukung upaya pemerintah untuk mengembangkan kerangka kerja keamanan di dunia maya.

Bersama Huawei Indonesia memajukan ekonomi Digitalisasi
“Dengan penggunaan teknologi informasi dan komunikasi yang berkembang pesat, datanglah risiko keamanan ke dunia maya kita. BSSN diharapkan dapat mengamankan dunia maya nasional. Tapi bagaimana kita melakukannya?” Hinsa memberi tahu pertemuan itu.
“Kami sedang mengembangkan 131 tim respon insiden keamanan komputer hingga tahun 2024 dan untuk mencapai target tersebut. Kami perlu bekerja sama dengan semua pemangku kepentingan,” katanya.
Hinsa mengatakan Presiden Joko Widodo telah berulang kali menegaskan kembali komitmen Indonesia untuk merangkul transformasi Digitalisasi. Di banyak sektor dan bahwa negara harus siap menghadapi semua risiko keamanan yang menyertainya.
Menteri Investasi Chie Luhut Binsar Pandjaitan, yang mendirikan lembaga Del pada tahun 2001, mengatakan Indonesia perlu memajukan ekonomi Digitalisasi karena bercita-cita menjadi negara maju pada saat negara ini menandai ulang tahun keseratus kelahirannya pada tahun 2045.
Menurut Luhut, PDB Indonesia diprediksi mencapai $3 triliun dan pendapatan per kapitanya mencapai $10.000 pada tahun 2030 jika berhasil mempertahankan pertumbuhan ekonomi antara 5,5 persen dan 6,5 persen serta meningkatkan efisiensi ekonomi melalui digitalisasi.
“Sebagai penyedia teknologi digital mutakhir, seperti 5G, Cloud, dan AI, Huawei berperan penting membuka jalan bagi Indonesia untuk mengakselerasi transformasi digital di berbagai sektor, termasuk smart mining dan smart maritime. Ini penting strategi untuk mencapai visi nasional Indonesia Emas 2045,” kata Luhut dalam pesan video yang direkam sebelumnya.
“Untuk itu, saya ingin mengapresiasi Huawei atas investasi dan komitmennya yang berkelanjutan di Indonesia,” kata Luhut.
Silaturahmi itu juga diikuti oleh Menteri Pariwisata Sandiaga Uno yang berbicara dari jarak jauh dari Jakarta.
“Kami berada dalam transisi di mana Huawei digitalisasi mendorong transformasi. Tentunya perkembangan ini membutuhkan kolaborasi Penta-helix termasuk dengan industri seperti Huawei Indonesia, akademisi, dan media untuk memastikan kesinambungan transformasi digital ke depan,” kata Sandiaga.